Jumat, November 13, 2009

IBU...

Ringkih dan renta karena ditelan usia,
namun tampak tegar dan bahagia.
Ikhlas, memancarkan selaksa cinta
penuh makna yang membias dari guratan keriput di wajah.

Jemari itu memang tak lagi lentik,
namun selalu fasih menyulam kata pinta,
membaluri sekujur tubuh dengan do'a-do'a.
Kaki tampak payah, tak mampu menopang tubuhnya.

Telapak tempat surga itu pun
penuh bekas darah bernanah,
simbol perjuangan menapak sulitnya kehidupan.
Namun pantang menyerah

Duhai ibunda...
Keindahan dunia tak akan tergantikan dengan keindahan dirimu.
Sorak-sorai pesona dunia pun
tak dapat menggantikan gemuruh haru detak jantung saat engkau memelukku.

Indah...
semua begitu indah dalam alunan cintamu,
menelisik lembut,
membasahi lorong hati dan jiwa yang rindu kasih sayangmu.

Duhai ibunda...
Maafkan jika mata ini pernah sinis memandang,
dan lidah yang pernah terucap kata makian
hingga membuat luka hatimu.

Maafkanlah pula kalau kesibukan
menghalangi untaian do'a terhatur untukmu.
Ampuni diri ananda,
yang tak pernah bisa membahagiakanmu

Kini, entah dimana cinta itu bersembunyi, hatiku laksana cadas
Bagai sebuah keluarga, namun sapaan tak pernah menyentuh hati
Lalu egois, tinggi hati, merambat perlahan meracuni jiwa
Lupa akan baktiku yang kau nanti

Duhai jiwa,
sekiranya engkau sadar
bahwa tanpa do'a ibunda,
niscaya semua masih angan-angan belaka.

Masih terngiang ditelingaku, lirih getar suaramu…
“Nak, aku titip cinta ini untukmu. Rawatlah.
Kelak suatu saat bila aku tua nanti
aku juga akan merasakan cinta darimu.”

“Nak, bagaimana kalau kelak aku tua nanti,
menghampirimu dengan tangis pilu?
Aku akan datang dan memelas kepadamu,
Kau mau memelukku kan nak?”

Astaghfirullah...
ampuni diri ini ya Allah.
Maafkan anakmu ibu…
Aku hampir saja mengubur hidup-hidup harapanmu

Duhai ibunda...
Maafkanlah anakmu
Bukakanlah pintu ridhomu,
hingga Allah pun meridhoiku.

Aku berjanji akan menjaga cintamu
Sampai akhir hayatku
Ana uhibbuka ya ummi…Aku mencintaimu Ibu…
Dan kubawa kau pergi, sampai kesurga abadi


:: Ismiy Sutrisno ::

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo...apa yang Anda fikirkan dan ingin Anda tuangkan..jangan malu-malu isi komentar, tapi yang sopan dan bermanfaat ya! n Mohon maaf komentar Anda tidak langsung ditampilkan namun saya akan segera respon. Untuk memudahkan pilih profil Name/URL. Maturnuwun